Foto : peserta demo membentangkan poster berisi tuntutan di depan balai desa Boro (16/9)
InfoSidoarjo – Ratusan warga Desa Boro, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, menggelar aksi unjuk rasa di balai desa, Senin (16/9). Mereka mendesak Kepala Desa Boro, Shoicunuruddin, mundur dari jabatannya karena dinilai tidak transparan dalam pengelolaan keuangan desa.
Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB itu berlangsung panas. Massa membawa spanduk dan berteriak menuntut kejelasan penggunaan anggaran desa. Perwakilan warga kemudian diterima pemerintah desa dengan didampingi Forkopimka Tanggulangin.
Koordinator aksi, Hariadi, menyebut ada banyak penyimpangan yang dilakukan kepala desa. “Dari 2021 sampai 2023 belum pernah ada laporan pertanggungjawaban dana bantuan keuangan (BK),” ujarnya.
Selain itu, pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga dipersoalkan. Hariadi menuding ada dugaan penyelewengan anggaran ketahanan pangan tahun 2025 sebesar Rp 200 juta. “Penggunaannya tidak jelas,” tambahnya.
Tak berhenti di situ, massa juga menyoroti dugaan penyimpangan dana kesehatan yang dialokasikan untuk posyandu balita, remaja, hingga lansia, beserta sarana pendukungnya. “Termasuk dana HUT RI 2025 sebesar Rp 50 juta yang realisasinya tidak sesuai,” tegas Hariadi.
Foto: Kades Boro Shoicunuruddin (rambut putih) saat memberikan klarifikasi ke warga
Camat Tanggulangin, Sabino Mariano, yang hadir dalam aksi tersebut menyatakan aspirasi warga telah disampaikan langsung kepada kepala desa.
“Warga menuntut transparansi pengelolaan keuangan desa, dan kades sudah memberikan klarifikasi. Namun terkait tuntutan mundur, ada tahapan dan mekanismenya,” jelasnya.
Di hadapan perwakilan massa, Kades Boro Shoicunuruddin, menegaskan tidak ada penyelewengan dalam penggunaan anggaran desa. Ia memberikan jawaban lisan dan berjanji akan memberikan klarifikasi tertulis dalam dua hari ke depan.
“Hari ini sebatas penjelasan lisan. Dua hari mendatang kami akan berikan jawaban tertulis,” ucapnya.
Shoicunuruddin menolak tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Bahkan, ia menegaskan siap mundur jika terbukti bersalah. “Tidak ada penyelewengan. Kalau memang saya salah, saya siap mundur. Tapi kalau benar, saya siap menghadapi,” tegasnya.((RED))