Sidoarjo – Infosidoarjo.com –
Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, melakukan inspeksi mendadak (sidak) aliran Sungai Buntung yang berada di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru. Sidak ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap kondisi lingkungan, khususnya dalam mengantisipasi potensi banjir akibat pencemaran dan pendangkalan sungai, Sabtu (2/8)2025).
Dalam kesempatan tersebut, Wabup yang akrab disapa Mak Mimik itu mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Ia menegaskan pentingnya peran serta warga dalam menjaga kebersihan sungai dari sampah dan limbah.
“Saya mengajak seluruh warga agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama. Kalau kita jaga sungai bersama-sama, risiko banjir pun bisa kita tekan,” ujarnya.
Turut mendampingi dalam sidak, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Kabupaten Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, menjelaskan bahwa Sungai Buntung tengah dalam proses normalisasi di empat titik, yakni tiga titik di wilayah Kecamatan Waru dan satu titik di Kecamatan Taman. Dari hasil normalisasi yang dilakukan hari ini, ditemukan banyak sampah serta endapan lumpur yang menghambat aliran air.
“Total panjang Sungai Buntung yang melintasi wilayah Sidoarjo mencapai sekitar 6 kilometer. Normalisasi ini adalah langkah awal. Setelah Sungai Buntung, kami juga akan menyusuri dan menindaklanjuti normalisasi sungai-sungai lain yang berpotensi menimbulkan genangan,” terang Dwi Eko.
Ia menambahkan bahwa program ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam menjawab keluhan masyarakat, terutama yang selama ini terdampak banjir saat musim hujan.
“Harapannya, setelah normalisasi, air bisa mengalir lancar dan tidak sampai menggenangi permukiman warga. Semoga dengan pengerukan sedimentasi ini, dapat mengembalikan fungsi sungai secara optimal, sekaligus memperkuat ketahanan wilayah terhadap ancaman banjir,” pungkasnya.
Pemkab Sidoarjo terus menggalakkan program revitalisasi lingkungan dan penguatan infrastruktur air untuk mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, dan bebas banjir. Kolaborasi antara pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. (*Red)
Dilihat: 345