InfoSidoarjo – Komitmen TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional kembali terlihat di Kabupaten Sidoarjo. Kamis (22/5/2025), Babinsa Koramil 0816/15 Sukodono, Serda Moh Zahlan, terjun langsung mendampingi kegiatan tanam padi bersama enam kelompok tani di Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono.
Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Sebelum turun ke lahan, Serda Zahlan menggelar apel kecil di ujung dusun untuk memberikan pengarahan teknis kepada para petani. Ia menjelaskan langkah-langkah penting dalam penanaman, mulai dari posisi benih, jarak tanam, hingga kedalaman yang ideal agar hasil panen maksimal.
“Penanaman yang seragam dan tepat akan memudahkan perawatan serta meningkatkan produktivitas. Kita tanam bukan hanya untuk bertahan hidup, tapi untuk sejahtera,” tegasnya.
Dengan mengenakan seragam loreng dan kaki terbenam di lumpur sawah, Serda Zahlan ikut menanam padi bersama petani di lahan seluas 14 ancer. Ia tak hanya memberi instruksi, tapi juga mengangkat benih, menancapkannya ke tanah, hingga memberi semangat kepada para petani muda dengan sapaan akrab.
Bagi para petani, keterlibatan langsung aparat TNI menjadi dorongan moral yang besar. Salah satunya disampaikan oleh Samsul Arifin, petani senior di Desa Jogosatru.
“Kami merasa lebih ringan karena tidak sendirian. Kehadiran Pak Babinsa menambah semangat kami. Beliau bukan hanya membantu tenaga, tapi juga membangkitkan semangat gotong royong,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kelompok Tani Mutohirin. Mereka menilai pendampingan Babinsa sangat membantu mempercepat proses tanam dan meminimalkan kesalahan teknis yang kerap terjadi saat bekerja sendiri.
Koramil 0816/15 Sukodono menyatakan bahwa pendampingan tidak berhenti pada proses tanam saja. TNI akan terus berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan pemerintah desa untuk mengawal hingga masa pemeliharaan dan panen.
Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian serta kesejahteraan petani, khususnya di tengah tantangan seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga pangan.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan bukan hanya slogan. Dengan kolaborasi lintas sektor dan semangat gotong royong, cita-cita menjadikan desa sebagai lumbung pangan dapat diwujudkan dari petak-petak sawah di pelosok negeri.((RED))