Foto : korban saat dievakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan visum
InfoSidoarjo – Nasib nahas menimpa seorang bocah asal Desa Keboharan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, yang tewas setelah tertabrak kereta api Argo Wilis pada Jumat sore (25/7/2025). Korban diketahui bernama Muhammad Farhan Burhanudin, bocah laki-laki berusia 12 tahun.
Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 17.10 WIB di jalur kereta api petak jalan Krian–Sepanjang, wilayah Daop 8 Surabaya. Korban diketahui tengah bermain layang-layang bersama teman-temannya di sekitar rel setelah pulang dari mengaji.
Menurut keterangan ayah korban, Iwan, putranya sempat berpamitan untuk bermain layangan. “Dia tadi bilang mau main layangan, habis ngaji,” ujar Iwan lirih.
Keterangan serupa juga disampaikan Rudi (48), warga sekitar lokasi. Ia menyebut sempat melihat korban dan beberapa temannya berlarian di sekitar rel.
“Anak-anak itu lari-lari ngejar layangan yang putus. Saya sempat teriak, tapi keretanya sudah dekat. Masinis juga sudah klakson panjang, tapi mungkin anak itu panik dan nggak sempat lari,” ujar Rudi.
Kereta api yang terlibat dalam insiden tersebut adalah KA PLB 10A Argo Wilis jurusan Bandung–Surabaya Gubeng. Masinis disebut sudah membunyikan klakson panjang sebagai peringatan, namun korban tidak mengindahkannya.
Atas kejadian tersebut Petugas keamanan Stasiun Boharan, Ramdandhy, langsung menuju lokasi kejadian usai menerima laporan. Koordinasi juga dilakukan dengan pihak Polsek Krian
Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke RS Anwar Medika Balongbendo untuk proses lebih lanjut. Berdasarkan data yang dihimpun, korban merupakan warga Dusun Kanigoro, Desa Keboharan, Kecamatan Krian, Sidoarjo.
Kepolisian Krian kini tengah mendalami kejadian ini dan mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan melarang anak-anak bermain di sekitar jalur rel kereta api.
“Kami minta warga agar lebih waspada. Jalur rel bukan tempat bermain, ini sangat berbahaya,” ujar salah satu petugas Polsek Krian di lokasi kejadian.((RED))