InfoSidoarjo – Ribuan pelanggar lalu lintas memadati halaman Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo pada Jumat (8/8/2025). Antrean panjang mengular sejak pagi untuk membayar denda tilang, buntut dari penindakan besar-besaran dalam Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar kepolisian beberapa waktu lalu.
Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Sidoarjo, Hafidi, mengatakan lonjakan antrean ini sudah diprediksi sejak awal. Jika pekan lalu jumlah pelanggar yang datang sekitar 2.600 orang, kali ini meningkat hampir tiga kali lipat.
“Membeludaknya ini karena hasil Operasi Patuh Semeru yang berakhir 24 Juli lalu. Minggu lalu sekitar 2.600, sekarang sekitar 6.906 pelanggar,” ungkap Hafidi.
Untuk mengantisipasi kepadatan, pihak Kejari telah lebih dulu menyampaikan imbauan melalui media sosial resmi seperti Instagram dan Facebook, serta memasang banner di sejumlah titik strategis. Masyarakat diingatkan bahwa pengambilan bukti tilang tidak harus dilakukan serentak di hari yang sama.
Hafidi menyebut hingga pukul 11.00 WIB, sekitar 2.000 pelanggar sudah dilayani sejak loket dibuka pukul 07.30. Layanan akan kembali dibuka setelah salat Jumat, pukul 13.00–15.00 WIB, menyesuaikan jadwal tutup kliring petugas BRI.
“Pengambilan tilang bisa dilakukan di hari kerja lain, tidak harus sekarang. Dan tentu saja tidak ada biaya tambahan selain denda resmi yang ditetapkan pengadilan. Jadi masyarakat jangan ragu untuk mengambil bukti tilang sesuai prosedur,” tegasnya.
Berdasarkan data Polresta Sidoarjo, total pelanggar lalu lintas yang terjaring dalam Operasi Patuh Semeru 2025 mencapai 12.922 orang. Pelanggaran yang ditemukan bervariasi, mulai dari tidak memakai helm, melawan arus, berboncengan lebih dari satu orang, hingga tidak membawa surat kendaraan atau SIM.((RED))