InfoSidoarjo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terus mengakselerasi digitalisasi layanan publik dan transaksi keuangan untuk mendorong pendapatan asli daerah (PAD) serta mempercepat pembangunan. Data Bank Indonesia mencatat, Indeks Elektronifikasi Transaksi Daerah (ETPD) Sidoarjo pada 2023 berada di angka 98,3 persen dan meningkat menjadi 99,3 persen pada 2024.
Bupati Sidoarjo, Subandi, mengajak seluruh kepala desa dan kepala puskesmas aktif mensosialisasikan sistem pembayaran non-tunai kepada masyarakat. Ia menilai, kebiasaan tersebut akan membentuk budaya transaksi digital mulai dari pembayaran pajak daerah, retribusi, layanan kesehatan, hingga belanja di warung UMKM.
“Mulai dari pajak daerah, retribusi, hingga layanan kesehatan, semua harus diarahkan ke sistem non-tunai. Layanan publik akan lebih cepat, aman, dan risiko kebocoran anggaran bisa ditekan,” kata Subandi saat membuka High Level Meeting Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (HLM TP2DD) dan Sosialisasi Literasi Keuangan di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (13/8/2025).
Bupati juga mendorong pemanfaatan QRIS di seluruh lini pemerintahan untuk mempermudah pembayaran tanpa harus datang ke bank.
“Kemudahan transaksi digital harus dimanfaatkan. QRIS sudah cukup untuk mempercepat dan mempermudah layanan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Subandi mengingatkan perangkat desa agar disiplin mematuhi regulasi penggunaan anggaran demi menghindari permasalahan hukum.
“Seluruh kepala desa harus memastikan regulasi berjalan benar, sehingga peningkatan PAD dimulai dari desa dan memberi dampak positif pada keuangan daerah serta kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Ridzky Prihadi, menegaskan bahwa literasi keuangan menjadi pondasi penting agar digitalisasi ekonomi berjalan optimal.
“Digitalisasi tanpa literasi yang memadai bisa menimbulkan kesenjangan. Karena itu, BI mendorong sinergi antara pemerintah daerah, perbankan, dan pelaku usaha agar masyarakat memahami manfaat, keamanan, dan tata kelola keuangan digital,” jelasnya.((RED))