Forkopimda Tanam Jagung Bareng Santri, Bupati Subandi Targetkan Sidoarjo Jadi Sentra Jagung Jawa Timur

InfoSidoarjo – Dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional 2025, Bupati Sidoarjo H. Subandi bersama Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing melakukan penanaman jagung serentak bersama para santri se-Jawa Timur di lahan milik Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Rabu (6/8/2025).

Kegiatan yang juga dihadiri oleh KH. Agus Ali Masyhuri selaku pimpinan Ponpes Bumi Sholawat, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo, serta para santri ini menjadi bagian dari gerakan nasional tanam jagung yang diinisiasi pemerintah. Acara diawali dengan zoom meeting nasional yang menghubungkan jajaran Polda dan Polres seluruh Indonesia, sebagai bentuk dukungan terpusat terhadap ketahanan pangan.

Selain penanaman jagung, dilakukan pula penyerahan bantuan sarana pertanian kepada masyarakat dan kelompok tani (gapoktan). Bantuan tersebut meliputi benih jagung, peralatan pertanian, dan perlengkapan penunjang lainnya.

Penanaman perdana dilakukan di atas lahan seluas 2 hektare milik Ponpes Bumi Sholawat. Secara keseluruhan, Kabupaten Sidoarjo menyiapkan lahan seluas 550 hektare untuk pengembangan komoditas jagung hibrida sebagai bagian dari upaya menjadi sentra produksi jagung di Jawa Timur.

“Semoga Kabupaten Sidoarjo dapat mewujudkan visi-misi Presiden Prabowo Subianto dalam ketahanan pangan. Dengan penanaman jagung bersama santri ini, kami optimistis Sidoarjo bisa menjadi lumbung jagung Jawa Timur,” ujar Bupati Subandi di sela-sela kegiatan.

Ia menambahkan, dukungan berupa alat pertanian yang diberikan akan membuat proses bertani menjadi lebih modern, efisien, dan menghasilkan panen yang lebih berkualitas.

“Bantuan ini kami harap bisa mempercepat kinerja pertanian di Sidoarjo. Sistem kerja petani jadi lebih mudah, hasil panen meningkat, penyerapan tenaga kerja juga bisa lebih luas,” jelasnya.

Subandi juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas sektor dalam kegiatan ini, khususnya sinergi antara aparat keamanan dan lembaga keagamaan seperti pondok pesantren.

“Kolaborasi semacam ini harus terus diperkuat sebagai bagian dari gerakan nasional swasembada pangan yang berkelanjutan,” tegasnya.

Kegiatan penanaman ditutup dengan doa bersama sebagai bentuk harapan agar hasil panen mendatang memberi manfaat nyata bagi pondok pesantren dan masyarakat sekitar. Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai seluruh rangkaian acara.((RED))

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari