Desa Banjarkemantren Bentuk Koperasi Merah Putih, Wujudkan Ekonomi Gotong Royong

InfoSidoarjo — Semangat kebersamaan terasa hangat di Balai Desa Banjarkemantren, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jumat (16/5/2025) malam. Pemerintah Desa bersama warga menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang bersejarah: pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai bentuk nyata pelaksanaan instruksi Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk memperkuat ekonomi desa yang kolektif dan berkeadilan.

Musyawarah dimulai pukul 19.30 WIB dengan pembukaan resmi oleh Kepala Desa Banjarkemantren, Erni Filliawati. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya koperasi sebagai pilar kemandirian ekonomi lokal.

“Koperasi bukan sekadar lembaga—ia adalah nafas baru bagi perekonomian desa. Melalui koperasi, kita akan memperkuat modal sosial, mengurangi kesenjangan, dan mewujudkan kesejahteraan bersama,” ujarnya di hadapan warga yang hadir.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan penghormatan bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hadir dalam forum tersebut berbagai unsur masyarakat, mulai dari tokoh desa, pengurus RT/RW, kader PKK, karang taruna, hingga pelaku usaha mikro dan kecil.

Kasi Pemerintahan Kecamatan Buduran, Subagio, menyambut baik inisiatif ini dan mengapresiasi keterlibatan aktif masyarakat. Ia berharap koperasi dapat dikelola secara transparan dan inklusif.

“Dari pengurus RT hingga pelaku UMKM, mari bersinergi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan koperasi ini. Keberhasilan kita adalah keberhasilan bersama,” katanya.

Salah satu momen penting dalam Musdesus adalah pemutaran video pengarahan dari Presiden Prabowo Subianto, yang menyampaikan pentingnya koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. Presiden mengajak seluruh desa untuk menjadikan koperasi sebagai instrumen utama pemerataan kesejahteraan berbasis gotong royong.

Pendamping Desa, Yusak, kemudian memaparkan visi-misi serta struktur awal Koperasi Merah Putih. Ia menyoroti sejumlah program prioritas, seperti pelatihan manajemen usaha, pendampingan akuntansi sederhana, fasilitasi akses modal mikro, serta pengembangan produk unggulan lokal, termasuk kerajinan bambu dan hortikultura.

Kehadiran Babinsa Koramil 0816/03 Buduran, Serma Tedi Sampurna, turut menguatkan sinergi antar unsur. Ia menyatakan dukungan TNI terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

“Koperasi ini akan menjadi motor penggerak kemandirian ekonomi warga, khususnya bagi keluarga kurang mampu dan kelompok rentan. Mari kita pelihara semangat gotong‑royong agar manfaatnya bisa dirasakan semua,” tutur Serma Tedi.

Musdesus ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah. Dengan terbentuknya Koperasi Merah Putih, warga Desa Banjarkemantren resmi memulai langkah menuju desa yang lebih mandiri, inklusif, dan berkelanjutan—berlandaskan semangat gotong royong dan solidaritas sosial.((RED))

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari