SEDATI, InfoSidoarjo.com – Meski Jawa Timur masih dalam periode kemarau, BMKG Juanda mengimbau masyarakat tetap waspada. Dalam tiga hari ke depan, sejumlah wilayah diprediksi berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Prakirawan BMKG Juanda, Bhilda Maulida, menyebut peluang hujan dipicu adanya gangguan atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO) yang memicu pembentukan awan hujan lebih intens. “Wilayah Jawa Timur memang sedang berada pada musim kemarau. Tetapi adanya MJO membuat pertumbuhan awan hujan lebih intens,” jelasnya, Minggu (17/8/2025).
Menurut Bhilda, cuaca di Jatim masih dominan berawan, namun potensi hujan bisa terjadi secara lokal. “Kondisi cuaca masih dominan berawan, tetapi dalam tiga hari ke depan ada peluang hujan turun di sejumlah wilayah Jatim,” ujarnya.
Ia menambahkan, fenomena ini wajar terjadi meski berada di musim kemarau. Hujan yang turun biasanya tidak lama dan tidak merata di semua daerah. Karena itu, masyarakat diminta tetap mengantisipasi perubahan cuaca mendadak.
Bhilda juga menjelaskan bahwa puncak musim kemarau di Jawa Timur diperkirakan terjadi pada akhir Agustus hingga September 2025. Pada periode tersebut, suhu udara cenderung lebih terik dengan kelembapan rendah.
“Puncak musim kemarau akan terjadi akhir Agustus hingga September. Setelah itu, secara bertahap hujan mulai meningkat kembali menjelang peralihan ke musim penghujan,” terangnya.
BMKG mengingatkan masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan maupun sektor pertanian dan perikanan agar terus memperhatikan informasi cuaca terkini. Peringatan dini cuaca ekstrem dan potensi hujan lokal akan disampaikan melalui kanal resmi BMKG Juanda. (*Red)