InfoSidoarjo — Semangat melestarikan warisan budaya kembali menggema di Kecamatan Gedangan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo untuk ketiga kalinya menggelar Pergelaran Wayang Kulit Gagrag Porongan, sebuah tradisi khas Sidoarjo, di Gedung Serba Guna Aryo Bebangah, Desa Bangah, Sabtu (09/08/2025). Acara ini menjadi momentum penting untuk melindungi, mengembangkan, sekaligus menghidupkan kembali seni tradisi sebagai identitas bangsa.
Dimulai pukul 19.00 WIB hingga larut malam, pergelaran ini sukses menyedot perhatian ratusan warga dan dihadiri berbagai tokoh penting. Hadir di antaranya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Camat Gedangan Inneke Dwi Setiyawati, S.STP., MPA., Kapolsek Gedangan Kompol Ari Priambodo, S.H., Danramil 0816/17 Gedangan Kapten Cba Khoirul Anam, S.Sos., Kepala Desa Bangah Bamban H., para Kepala Desa se-Kecamatan Gedangan, Ketua BPD, LPMD, perangkat desa, PKK, hingga tokoh masyarakat yang peduli pada kelestarian budaya.
Rangkaian acara dibuka dengan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan Kepala Desa Bangah dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo. Penyerahan cinderamata secara simbolis, sesi foto bersama, dan doa penutup menjadi penanda dibukanya tirai panggung.
Malam itu, alunan gamelan berpadu dengan suara dalang menghadirkan kisah-kisah klasik Gagrag Porongan. Lakon sarat pesan moral dan kearifan lokal itu tak sekadar menghibur, tetapi juga mengajak penonton merenungkan nilai-nilai kehidupan yang diwariskan leluhur.
Danramil 0816/17 Gedangan, Kapten Cba Khoirul Anam, S.Sos., mengapresiasi gelaran ini.
“Pergelaran seperti ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan. Generasi muda harus mengenal dan mencintai budaya sendiri agar tidak tergerus zaman. Kami dari Koramil siap mendukung setiap upaya pelestarian budaya, karena ini adalah kekayaan bangsa yang wajib kita jaga,” ujarnya.
Antusiasme warga terlihat sejak awal hingga akhir pertunjukan. Banyak yang mengaku bangga dapat menyaksikan langsung wayang kulit yang kini semakin jarang tampil di tengah gempuran hiburan modern.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo berharap pergelaran ini dapat menjadi agenda tahunan, sehingga wayang kulit tidak hanya bertahan, tetapi juga semakin dicintai generasi muda.((RED))