Naik Peringkat, Sidoarjo Resmi Sabet Predikat Kabupaten Layak Anak Peringkat Utama 2025, Bupati Subandi: “Ini Motivasi untuk Terus Maju”

KOTA, InfoSidoarjo.com – Kabupaten Sidoarjo kembali mengukir prestasi gemilang di tingkat nasional dengan meraih Penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) Peringkat Utama Tahun 2025. Penghargaan prestisius ini diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi kepada Bupati Sidoarjo, Subandi, dalam Malam Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak Tahun 2025 yang digelar di Jakarta, Jumat (8/8/2025).

Bagi Sidoarjo, pencapaian ini bukan sekadar penghargaan simbolis, melainkan sebuah lompatan signifikan dari posisi sebelumnya yang berada pada peringkat Nindya. Peningkatan peringkat ini membuktikan bahwa berbagai kebijakan dan strategi yang dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo selama ini berada di jalur yang tepat dan memberikan hasil nyata.

Bupati Subandi mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas prestasi tersebut. “Alhamdulillah. Setelah melalui berbagai tahapan dan evaluasi, Sidoarjo berhasil naik ke tingkat Utama KLA,” ujarnya penuh semangat.

Menurut Subandi, keberhasilan ini tidak datang secara instan. Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi komprehensif yang dirancang dan dijalankan oleh Pemkab Sidoarjo, yang kemudian diperkuat melalui kebijakan hukum berupa Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak. Perda ini menjadi payung hukum yang memastikan setiap program dan kebijakan daerah selalu mengedepankan pemenuhan serta perlindungan hak anak di seluruh wilayah Sidoarjo.

“Perda ini adalah wujud nyata keseriusan Pemkab Sidoarjo dalam melindungi hak-hak anak dan memastikan kesetaraan gender,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa selain Perda KLA, Pemkab juga mengesahkan Perda Pengarusutamaan Gender yang menjadi salah satu instrumen penting dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan setara.

Bupati Subandi menekankan bahwa keberhasilan ini juga merupakan hasil dari sinergi yang terbangun dengan baik antara seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan berbagai pemangku kepentingan di Kabupaten Sidoarjo.

“Dukungan dan kerja sama dari semua pihak menjadi kunci utama keberhasilan ini. Dari perencanaan, implementasi, monitoring, hingga evaluasi program-program KLA, semua dilakukan secara bersama-sama,” ungkapnya.

Bupati Subandi menyadari bahwa predikat Peringkat Utama ini bukanlah akhir dari perjalanan. “Predikat ini adalah motivasi, bukan garis akhir. Setelah ini, kita harus bekerja lebih keras agar Sidoarjo benar-benar menjadi tempat yang aman dan membahagiakan bagi anak-anak,” tandasnya.

Ia juga mengingatkan adanya tantangan baru di era digital yang harus diantisipasi bersama. “Ancaman terhadap anak-anak kini tidak hanya berbentuk kekerasan fisik, tetapi juga melalui media digital. Kami berkomitmen memperkuat literasi digital dan pengawasan teknologi untuk mencegah perundungan siber serta paparan konten negatif,” jelasnya.

Subandi menegaskan bahwa pembangunan fasilitas fisik hanyalah salah satu bagian dari upaya besar ini. “Kami tidak hanya membangun taman bermain atau sekolah ramah anak, tetapi juga membentengi anak-anak dengan pengetahuan dan keterampilan agar mampu melindungi diri mereka sendiri,” ucapnya.

Bupati Subandi pun mengajak semua pihak untuk terus menjaga momentum positif ini. “Lingkungan ramah anak bukan hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga menjadi pondasi kemajuan daerah. Anak yang tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia adalah modal berharga untuk masa depan Sidoarjo yang lebih baik,” pungkasnya.

Peringkat Utama dalam penilaian KLA merupakan capaian tertinggi yang dapat diraih oleh sebuah kabupaten atau kota. Penilaian KLA sendiri melibatkan serangkaian indikator yang ketat, antara lain pemenuhan hak sipil anak, perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, dan penelantaran, serta penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang tumbuh kembang anak secara optimal.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPAKB) Kabupaten Sidoarjo, Heni Kristiani SPd, MM, mengatakan bahwa Perda KLA yang disahkan tahun lalu menjadi landasan hukum yang sangat penting bagi pelaksanaan program perlindungan anak di daerah.

“Dengan adanya Perda ini, Kabupaten Sidoarjo memiliki pijakan yang lebih kuat untuk melaksanakan berbagai program, seperti pembentukan Forum Anak, pendirian Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), serta layanan pengaduan dan pendampingan bagi anak yang membutuhkan perlindungan,” jelasnya.

Heni mengakui bahwa keberhasilan meraih Peringkat Utama KLA 2025 ini tidak terlepas dari dukungan penuh pimpinan daerah. “Kami sangat berterima kasih atas visi dan dukungan penuh dari Bapak Bupati terkait perlindungan anak dan pengarusutamaan gender,” ucapnya.

Menurut Heni, keberhasilan ini juga berdampak langsung pada kehidupan anak-anak di Sidoarjo. Beberapa program unggulan yang sudah berjalan di antaranya adalah Sekolah Ramah Anak, yang mengintegrasikan prinsip perlindungan anak ke dalam kurikulum dan lingkungan belajar, serta pembangunan Ruang Bermain Ramah Anak di berbagai lokasi strategis.

Tak hanya itu, Pemkab Sidoarjo juga telah mendirikan Pusat Pelayanan Terpadu bagi anak korban kekerasan yang menyediakan layanan medis, psikologis, hingga pendampingan hukum. Program Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Anak pun digelar secara rutin untuk memberikan ruang kepada anak-anak agar dapat menyampaikan aspirasi mereka langsung kepada pemerintah.

Partisipasi anak dalam pembangunan diakui Heni sebagai salah satu indikator penting dalam penilaian KLA. “Anak-anak harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan mereka. Melalui forum anak dan Musrenbang Anak, suara mereka bisa didengar dan diakomodasi,” ujarnya.

Harapan besar juga disampaikan Heni kepada masyarakat Sidoarjo. Perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama.

“Kami berharap masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi aktor aktif dalam mewujudkan Sidoarjo sebagai Kabupaten Layak Anak seutuhnya,” pungkasnya.

Keberhasilan Sidoarjo ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Strategi yang memadukan regulasi yang kuat, kolaborasi lintas sektor, serta inovasi dalam program, terbukti mampu menghasilkan capaian optimal.

Dengan pencapaian ini, Sidoarjo tak hanya mengukuhkan diri sebagai daerah yang peduli terhadap perlindungan anak, tetapi juga sebagai kabupaten yang siap membangun generasi masa depan yang unggul, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

Dalam penganugerahan tahun ini, Kementerian PPPA menganugerahkan Penghargaan KLA 2025 kepada 355 kabupaten/kota di Indonesia, dengan rincian:

22 daerah meraih kategori Utama,

69 daerah kategori Nindya,

125 daerah kategori Madya,

139 daerah kategori Pratam

Selain itu, Penghargaan Provinsi Layak Anak (PROVILA) turut diberikan kepada 13 provinsi yang dinilai berhasil menggerakkan kabupaten/kota di wilayahnya untuk mencapai predikat KLA. (Ard)