InfoSidoarjo – Proyek pembangunan Pasar Desa Suko, Kecamatan Sidoarjo, yang seharusnya menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat, kini mangkrak dan menjadi sorotan publik. Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, H. Choirul Hidayat, mendesak agar pemerintah desa dan dinas terkait segera mencari terobosan pembiayaan agar pembangunan pasar tersebut bisa dilanjutkan.
“Pasar desa ini sangat penting untuk perekonomian warga. Jangan sampai berhenti hanya karena keterbatasan anggaran. Kita harus mencari jalan keluar agar pembangunan ini bisa diteruskan,” ujar Choirul Hidayat, Rabu (6/8/2025).
Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa dana dari APBDes tidak cukup untuk menyelesaikan proyek pasar yang sudah dimulai sejak 2022. Menurutnya, salah satu solusi adalah menjalin kerja sama dengan pihak swasta atau memanfaatkan sumber pendanaan sah lainnya.
“Pemerintah desa dan dinas terkait harus aktif mencari solusi, tidak bisa menunggu. Kalau tidak segera ditangani, pasar ini bisa terus terbengkalai dan merugikan masyarakat,” tegasnya.
Pembangunan Pasar Desa Suko direncanakan mulai Juli 2022 dengan dukungan anggaran sekitar Rp3,5 miliar yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Sidoarjo dan disalurkan melalui APBDes.
Proyek ini dilelang dengan nama pekerjaan Pembangunan/Rehab Pasar Desa/Kios Milik Desa, sebagaimana tercantum dalam pengumuman lelang nomor 02/TPK-SUKO/VI/2022. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tercatat sebesar Rp3.339.000.000.
Lima rekanan ikut serta dalam proses lelang:
PT Satkus Makmur Sejahtera – Rp2.715.940.000
PT Riska Jaya Bangseh – Rp2.780.428.000
CV Hidayah Makmur Jaya – Rp2.977.171.000
PT Mitrajaya Bangun Sarana – Rp3.123.161.000
PT Cipta Buana – Rp3.249.882.000
Berdasarkan pengumuman pemenang lelang nomor 12/TPK.SUKO/VI/2022, CV Hidayah Makmur Jaya yang beralamat di Villa Jasmin III, Suko, ditetapkan sebagai pemenang tender.
Sayangnya, setelah berjalan sebagian, proyek ini tidak dilanjutkan hingga saat ini. Kondisi tersebut menimbulkan kekecewaan dari warga yang berharap pasar segera difungsikan sebagai pusat kegiatan ekonomi desa.
Choirul menegaskan, DPRD Sidoarjo akan terus mengawal persoalan ini. Ia berharap pemerintah desa tak tinggal diam dan segera menyusun langkah konkret agar pembangunan pasar bisa kembali bergulir.
“Jangan sampai proyek ini jadi monumen kegagalan. Pasar harus tuntas dan bisa dimanfaatkan warga sesuai tujuannya,” pungkasnya.((RED))