Pelanggaran Naik 1.500 Persen Tapi Kecelakaan Turun Tajam, Polresta Sidoarjo Beberkan Hasil Operasi Patuh Semeru 2025

Sidoarjo – Infosidoarjo.com –

Ledakan angka pelanggaran lalu lintas mewarnai Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar selama dua pekan oleh Polresta Sidoarjo. Namun di balik angka yang mencengangkan, terselip optimisme: kecelakaan lalu lintas justru menurun drastis, dan nihil korban jiwa tercatat tahun ini.

Dalam konferensi pers yang digelar di halaman Mapolresta Sidoarjo, Senin (28/07/2025), Kabagops Kompol Moh Irfan menjelaskan bahwa total 38.272 pelanggaran ditindak selama masa operasi. Angka ini melesat jauh dari tahun lalu yang hanya mencatat 2.290 pelanggaran.

“Kami tegas menindak pelanggaran, namun tetap mengedepankan pendekatan edukatif agar kesadaran masyarakat tumbuh dari dalam,” kata Kompol Irfan.

Jenis pelanggaran yang menjadi fokus penindakan: Menggunakan ponsel saat berkendara, Mengemudi di bawah umur, Pengaruh alkohol, Pelanggaran batas kecepatan, dan Berboncengan lebih dari satu orang.

Angka kecelakaan selama operasi menurun dari 35 kasus (2024) menjadi 13 kasus (2025). Tak ada korban jiwa dilaporkan, suatu pencapaian yang disambut positif oleh pihak kepolisian dan instansi terkait.

Meski fokus utama operasi adalah penindakan, sisi pembinaan tetap menjadi prioritas. Melalui program seperti “Polantas Menyapa” dan edukasi ke pesantren, Polresta mencoba menyentuh sisi kesadaran kolektif masyarakat.

“Kami ingin budaya tertib ini tidak lahir karena takut ditilang, tapi karena masyarakat peduli akan keselamatan,” ujar Irfan.

Polresta juga mengintensifkan patroli dan penjagaan di titik-titik rawan dengan total lebih dari 18.000 kegiatan lapangan, termasuk pengaturan, penjagaan, dan patroli.

Dalam hal lain, penindakan terhadap motor berknalpot brong juga menjadi sorotan. Sebanyak 305 unit sepeda motor dengan knalpot tidak standar diamankan dan siap dimusnahkan, menyusul keluhan warga yang merasa terganggu oleh kebisingan.

Kampanye keselamatan lalu lintas di Sidoarjo tampaknya mulai menunjukkan hasil. Namun tantangan ke depan tetap besar, terutama membangun budaya berkendara yang bertanggung jawab tanpa harus bergantung pada operasi berkala. (*Red)

Dilihat: 335

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari