Komite Banding Ungkap Alasan Coret 5 Calon Pengurus Askab PSSI Sidoarjo, Termasuk Kadispora Yudhi Irianto

 

KOTA, SIDOARJONES.id – Komite Banding pemilihan pengurus Askab PSSI Sidoarjo mencoret 5 dari 12 calon ketua, wakil ketua, dan anggota komite eksekutif atau exco.

Kelima kandidat yang tidak masuk dalam bursa calon pengurus Askab PSSI Sidoarjo tersebut ialah Akhmad Shodirin, Setiyono, Suyitno, Syaiful Arif, dan Yudhi Irianto yang saat ini menjabat sebagai Kepala Disporapar Sidoarjo.

Ketua Komite Banding, Agoes Soeseno, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan berkas karena ada pengaduan dari sejumlah ketua SSB atau klub anggota Askab PSSI Sidoarjo.

“Dasar kami melakukan pemeriksaan karena ada pengaduan dan keberatan dari ketua SSB,” katanya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (9/5/2025).

Dia menambahkan, untuk kelima calon yang tidak lolos tersebut karena terlambat menyerahkan syarat-syarat kepada komite pemilihan. Mereka baru menyerahkan berkas persyaratan di hari terakhir, pada tanggal 12 April 2025, pukul 22.25 WIB.

Padahal, tambahnya, batas waktu penyerahan yang ditentukan dalam formular A-1, paling lambat diserahkan kepada komite pemilihan pada 12 April, pukul 22.00 WIB.

“Ada keterlambatan selama 25 menit, tegasnya.

“Sehingga, setelah dilakukan telaah dan kajian mendalam serta verifikasi maupun klarifikasi, baru diputuskan calon ketua, wakil ketua, dan anggota komite eksekutif,” tambahnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ibnu Hambal, pemilik Klub dan SSB Bintang Putra Sidoarjo, mengecam pencoretan kelima calon ini.

Sebab, pencoretan kelima nama tersebut tidak disertai alasan dan terkesan dipaksakan.

“Sebagai pemilik klub yang punya hak suara (voter), saya prihatin dengan proses KLB PSSI Sidoarjo ini,” ucap Ibnu yang juga pernah menjabat Sekretaris PSSI Sidoarjo ini.

Anehnya, lanjut Ibnu, keputusan komisi banding dilakukan secara sepihak tanpa memberitahu alasannya.

Selain itu, menurut Ibnu, kelima calon yang dieliminasi ini tidak pernah dipanggil untuk klarifikasi.

“Tidak disebutkan alasan kenapa dicoret, semua persyaratan sudah lengkap. Kelima calon ini juga tidak pernah dipanggil oleh komisi banding, tiba-tiba muncul penetapan dari 12 orang menjadi tujuh calon saja, ada apa?” ujarnya.

Sementara, Suyitno, salah satu calon yang dicoret mengatakan, pihaknya heran dengan keputusan komite banding. Dirinya mengaku tidak pernah dipanggil maupun diberikan alasan penyebab gagalnya maju dalam KLB.

“Saya pernah ditelepon, tanya berkas yang asli mana? Lha, saya jawab, semua yang asli, mulai SKCK hingga surat keterangan dari pengadilan, sudah saya serahkan ke komisi pemilihan. Itu saja,” pungkasnya. (*Red)