KOTA, InfoSidoarjo.com — Business trip Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Sidoarjo, tiba di Hong Kong paga 30 April kemarin. Ini setelah sebelumnya menjelajahi dunia usaha di negara Vietnam.
Delegasi HIPMI Sidoarjo melakukan kunjungan resmi ke Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong. Di sana perwakilan pengusaha muda di Sidoarjo ini, diterima Konsul Atase Perdagangan, Aldin Jauhari.
Enterpreneur muda asal Kota Delta ini banyak mendapat pelajaran penting di KJRI, salah satunya berkaitan dengan kesiapan produk lokal untuk memasuki pasar Internasional. Lebih khusus di pasar Hong Kong yang dikenal sebagai pusat distribusi dan pintu masuk regional Asia Timur.
“Kami mendorong para pelaku usaha Indonesia untuk aktif memanfaatkan platform INAExport sebagai sarana promosi dan transaksi ekspor,” kata Konsul Atase Perdagangan KJRI, Aldin Jauhari kepada sidoarjonews.id.
“Untuk produk makanan, perlu diperhatikan bahwa pasar di Hong Kong sangat ketat terhadap standar kandungan bahan dan masa kedaluwarsa. Idealnya, produk memiliki masa simpan minimal 1,5 hingga 2 tahun agar dapat bersaing dan memenuhi standar distribusi modern,” tambah Aldin kepada peserta BPC HIPMI Sidoarjo.
Selain kualitas, kemasan juga tak kalah penting, karena penampilan produk bisa jadi penentu di pasar global. Aldin mencontohkan produk dari Thailand dan Singapura yang selalu unggul dalam design kemasan.
“Tampilan luar yang menarik dan profesional menjadi nilai tambah yang sangat diperhitungkan oleh buyer di sini,” tambahnya.
Sebagai informasi strategis, KJRI menyampaikan, bahwa Hong Kong memiliki lebih dari 170 ribu Warga Negara Indonesia (WNI). Sebagian besar diantaranya adalah pekerja migran yang menjadi konsumen aktif produk-produk Indonesia.
“Populasi WNI ini adalah captive market yang sangat potensial. Jika dikembangkan dengan pendekatan yang tepat, pelaku usaha Indonesia bisa menjadikan Hong Kong sebagai gerbang ekspor yang berkelanjutan,” ujar beliau.
Ketua Pelaksana, Yusuf Dhiyauddin Robbani, menyebut bahwa kunjungan ke Hong Kong menjadi nilai tambah yang signifikan bagi peserta business trip. Karena Hong Kong menjadi salah satu pusat bertemunya para pelaku industri di seluruh dunia.
“Dari pertemuan dengan Atase Perdagangan, kami memperoleh wawasan praktis seputar regulasi, strategi ekspor, hingga pentingnya branding dalam memasuki pasar global,” jelasnya.
Ia juga menyatakan, bahwa para peserta sangat antusias mendapatkan arahan dan informasi langsung dari pejabat KJRI yang selama ini menjadi garda depan diplomasi ekonomi Indonesia.
“Kami tidak hanya pulang dengan kartu nama, tapi juga dengan pemahaman yang lebih konkret tentang bagaimana membawa produk lokal masuk ke sistem perdagangan internasional,” tambah Dhiyak.
Ketua Umum BPC HIPMI Sidoarjo, Zakaria Dimas, menegaskan bahwa kunjungan ke KJRI Hong Kong memperkuat komitmen HIPMI untuk menjadi jembatan antara pelaku usaha daerah dengan pasar global.
Kegiatan ini memperkuat posisi HIPMI sebagai mitra strategis pemerintah dalam membina pelaku usaha muda.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pengusaha dari Sidoarjo siap bertransformasi dan bersaing di pasar global, tidak hanya dengan semangat tapi juga dengan strategi yang terarah,” imbuh Zakaria Dimas.
Saat ini Sidoarjo memiliki kekayaan sumber daya ekonomi yang luar biasa dengan berbagai macam para pelaku usaha harus bisa mendapatkan informasi dan akses pasar secara luas.
HIPMI Sidoarjo, sebagai organisasi pengusaha muda yang konsen dalam menciptakan ekologi ekosistem ekonomi kreatif di Kabupaten Sidoarjo, juga menyampaikan komitmennya untuk terus membantu pelaku UMKM agar dapat memperkuat jaringan bisnis dan memahami regulasi ekspor ke luar negeri.
“Kami ingin memastikan bahwa UMKM tidak hanya bertahan di pasar domestik, tetapi juga naik kelas, menembus pasar global,” tutup Dimas. (*Red)
Ketum BPC HIPMI Sidoarjo, Zakaria Dimas bersalaman dengan perwakilan KJRI Hong Kong dalam acara Business Trip Internasional / FOTO: Dok. HIPMI Sidoarjo for sidoarjonews.id