KOTA, InfoSidoarjo.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Sidoarjo, kesulitan mencari alamat rumah ribuan Anak Tidak Sekolah (ATS) atau anak putus sekolah.
Kepala Disdikbud Sidoarjo, Tirto Adi, menyatakan saat ini jumlah ATS berjumlah sekira 2.300 anak. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur jumlah anak yang belajar tidak sampai 9 tahun sebanyak 6.910.
“Setelah kami koordinasi dengan semua kepala sekolah dan dilakukan verifikasi dan validasi jumlah ATS sekira 2.300-an,” ucap Tirto Adi kepada sidoarjonews.id, Rabu (08/1/2025)
Tirto menyatakan, dari hasil verifikasi dan validasi (verval), sudah diketahui nama dan tempat mereka bersekolah. Namun, alamat rumah belum diketahui. Sehingga, dinas pendidikan tidak bisa untuk bertemu dengan siswa yang putus atau tidak bersekolah tersebut.
“Kesulitan kami di situ (tidak mengetahui alamat rumah ATS), kalau by name by school sudah ada semuanya,” ujar Tirto.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah sekolah untuk menuntaskan masalah ATS ini.
Karena tidak menutup kemungkinan ada siswa yang secara umur melewati batas usia sekolah dasar maupun menengah. Ada yang sudah pindah sekolah dan lain sebagainya.
“Intinya, kami punya atensi khusus untuk ATS ini,” ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Sosial itu menegaskan, untuk anak yang putus sekolah karena faktor ekonomi bisa diberikan bantuan.
Untuk anak yang bersekolah di madrasah atau swasta, bisa berkoordinasi dengan kepala desa masing-masing untuk meminta keterangan kurang mampu. Dinas Pendidikan juga akan membantu koordinasi dengan pihak sekolah.
“Kalau memang masih dirasa berat, nanti bisa koordinasi dengan Baznas. Sehingga, bisa dibantu. Beberapa sekolah yang mengajukan sudah dibantu sama Baznas,” ungkapnya. (Ipung)
Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Tirto Adi saat diwawancarai awak media / Foto: Ipung Syaiful