Sidoarjo – Infosidoarjo.com –
Dewan Kesenian Kabupaten Sidoarjo kembali menghadirkan Festival Macapat dan Lomba Karawitan yang dikemas dalam acara Festival Gamelan Kahuripan 2025, mengusung tema “Gamelan Sebagai Pemersatu Bangsa, Toleransi Beragama, dan Penguatan Seni Budaya.” Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, di Pendopo Delta Wibawa, pada Minggu (27/07/2025).
Dalam sambutannya, Hj. Mimik Idayana memberikan apresiasi yang tinggi kepada Dewan Kesenian Kabupaten Sidoarjo beserta para pelaku seni yang turut melestarikan budaya. Ia menegaskan, festival ini merupakan bukti nyata bahwa masyarakat Sidoarjo menjunjung tinggi warisan budaya yang telah menjadi identitas bangsa.
“Festival ini adalah wujud nyata komitmen kita menjaga kelestarian budaya. Saya sangat bangga melihat semangat para seniman dan generasi muda yang terlibat dalam acara ini,” ungkap Hj. Mimik.
Festival ini semakin meriah dengan kehadiran 1.000 warga yang bersama-sama menembang Macapat Gagrak Sidoarjo serta Lomba Karawitan yang diikuti oleh 300 peserta dari berbagai kalangan, termasuk sekolah-sekolah di Sidoarjo.
Menurut Hj. Mimik, keterlibatan generasi muda menjadi kunci dalam menjaga eksistensi seni tradisional. “Keikutsertaan sekolah-sekolah dalam lomba karawitan ini menjadi bukti bahwa kaum muda memiliki peran besar dalam melestarikan budaya. Budaya musik gamelan, angklung, dan alat musik tradisional lainnya jangan sampai punah,” jelasnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para pelajar dan komunitas seni yang bersedia menjadi penerus dalam menjaga budaya lokal. “Dengan mencintai kesenian dan budaya daerah sendiri, kita bisa melahirkan karya seni yang luar biasa,” tambah Hj. Mimik.
Sebagai tanda dibukanya acara, Hj. Mimik memukul gong serta ikut menembang Macapat Dandhang Gula Laras Slendro yang bermakna “Rawat Bumi Jenggala,” sebuah karya seniman Sidoarjo. Ia juga menyerahkan Gunungan kepada dalang cilik, Ki Mulki Aiman Dharma Anugrah dari SMP YPM Taman, yang turut memeriahkan acara dengan pertunjukan wayang kulit.
Hj. Mimik berharap kegiatan serupa dapat dijadikan agenda tahunan Kabupaten Sidoarjo. “Festival seperti ini harus terus ada untuk menumbuhkan bibit baru sekaligus menanamkan rasa cinta terhadap budaya di kalangan generasi muda,” tegasnya. (*Red)
Dilihat: 335