Waspada Cuaca Ekstrem, Siswa SMA Al Muslim Sidoarjo Dapat Edukasi Mitigasi Bencana dari BPBD

InfoSidoarjo – Kabupaten Sidoarjo tengah menghadapi ancaman bencana hidrometeorologis yang dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa wilayah Jawa Timur, termasuk Sidoarjo, berpotensi dilanda banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung pada periode 18-27 Mei 2025.

Sebagai langkah antisipasi, SMA Al Muslim menggelar kegiatan edukasi dan simulasi mitigasi bencana pada Senin (19/5/2025), yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan berlangsung di aula lantai 4 gedung sekolah dan diikuti oleh seluruh siswa.

Ketua Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sidoarjo, Karsono, S.E., M.Ak., bersama timnya memberikan pembekalan langsung kepada para siswa. Edukasi disampaikan dalam dua sesi, mencakup pemahaman risiko bencana serta praktik lapangan simulasi gempa bumi.

“Sesi pertama berfokus pada pengurangan risiko bencana, seperti memahami potensi bahaya di sekitar, mengenal sistem peringatan dini, mengetahui jalur evakuasi, serta pentingnya keberadaan relawan atau tim tanggap bencana,” ujar Karsono di sela kegiatan.

Kabupaten Sidoarjo sendiri tergolong rawan terhadap bencana banjir, gempa bumi, dan cuaca ekstrem sepanjang tahun. Gempa bumi, meski tidak tergolong hidrometeorologis, dapat memicu bencana turunan seperti longsor dan banjir jika merusak infrastruktur pengelolaan air seperti bendungan, tanggul, dan sistem drainase.

Simulasi lapangan menjadi bagian dari sesi kedua, di mana siswa dilatih untuk tanggap saat terjadi gempa bumi. Praktik diawali dengan bunyi sirene tanda peringatan, diikuti evakuasi terstruktur melalui jalur tangga darurat menuju titik kumpul di lapangan basket, yang merupakan zona aman dari bangunan tinggi dan pohon besar.

Dalam simulasi ini, tim UKS turut memberikan contoh penanganan pertama terhadap korban gempa. Setelah evakuasi selesai, guru melakukan presensi dan kegiatan ditutup dengan penguatan materi dari BPBD.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ustadz M. Misbakhus Surur, S.Pd., Gr., mengapresiasi kolaborasi ini sebagai langkah preventif untuk melindungi siswa dari risiko bencana.

“Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran dan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi potensi bencana sejak dini,” ujarnya.

Salah satu siswa, Fahri dari kelas X Al Hakam, mengaku mendapat banyak manfaat dari kegiatan tersebut. “Saya senang karena tahu jenis-jenis bencana dan cara menghadapinya. Ini penting untuk keselamatan pribadi dan bisa membantu orang lain saat terjadi bencana,” ujarnya.

BMKG terus mengimbau masyarakat di wilayah rawan untuk tetap waspada dan memperbarui informasi cuaca secara berkala melalui kanal resmi. Pemerintah daerah dan institusi pendidikan pun diharapkan terus menguatkan literasi kebencanaan di tingkat sekolah dan komunitas.((RED))

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari