Sidoarjo Luncurkan 346 Koperasi Merah Putih: Akselerasi Ekonomi Kerakyatan dari Desa

InfoSidoarjo – Selasa, 8 Juli 2025.
Semangat membangun ekonomi rakyat dari desa kembali digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Soft Launching Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Tahun 2025. Bertempat di Pendopo Delta Wibawa, Jl. Cokronegoro No. 1, Selasa (08/07/2025), acara ini menjadi momentum bersejarah dalam penguatan perekonomian berbasis kerakyatan dan gotong royong.

Acara yang diprakarsai oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo ini dihadiri oleh lebih dari 500 peserta, terdiri dari unsur Forkopimda, TNI, perangkat desa, pelaku UMKM, tokoh masyarakat, hingga warga umum. Dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat pun mengalir penuh, menandakan keseriusan negara dalam mendorong ekonomi desa sebagai pilar utama pembangunan nasional.

Kegiatan dimulai pukul 08.50 WIB dengan nuansa nasionalisme kuat, diawali lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Koperasi, dilanjutkan doa bersama dan pemutaran video inspiratif tentang pentingnya pemberdayaan ekonomi desa. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo memberikan laporan pelaksanaan, disusul sambutan dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Provinsi Jawa Timur.

Dalam sambutan perwakilan Gubernur Jawa Timur, terungkap bahwa program Koperasi Merah Putih akan mendapat dukungan pembiayaan hingga Rp3 miliar dari Bank Himbara. Dana ini akan menopang operasional dan pengembangan koperasi yang akan melayani berbagai kebutuhan masyarakat, mulai dari sektor pertanian, perikanan, perdagangan, hingga usaha mikro dan rumah tangga.

Tak hanya itu, sebanyak 18 desa dan kelurahan menerima secara simbolis akta notaris, NPWP, dan buku tabungan koperasi. Ini menandai legalitas resmi koperasi yang dibentuk secara gotong royong untuk menopang ekonomi desa secara mandiri dan berkelanjutan.

Bupati Sidoarjo, H. Subandi, SH., M.Kn., dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya atas capaian tersebut.

“Program ini adalah bukti bahwa negara hadir hingga ke akar rumput. Sidoarjo menjadi pelopor dengan membentuk 318 koperasi desa dan 28 koperasi kelurahan, semuanya sudah berlegalitas resmi hingga akhir Mei 2025,” tegas Bupati.

Ia menambahkan bahwa koperasi menjadi instrumen vital dalam mewujudkan kedaulatan pangan, pemerataan ekonomi, dan pemberdayaan warga. Menurutnya, dari desa-lah kekuatan ekonomi nasional seharusnya dibangun, sesuai arahan Presiden RI.

Puncak acara terjadi pukul 10.00 WIB saat dilakukan simbolisasi peluncuran program Koperasi Merah Putih Kabupaten Sidoarjo Tahun 2025. Riuh tepuk tangan dan semangat optimisme mengiringi prosesi tersebut, menandai awal baru bagi penguatan ekonomi lokal berbasis koperasi rakyat.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Dandim 0816/Sidoarjo, Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo, S.Sos., yang turut memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Dalam pernyataannya kepada awak media, Dedyk menegaskan bahwa TNI siap bersinergi dengan pemerintah daerah.

“Koperasi Merah Putih adalah pilar penting dalam membangun ketahanan ekonomi dari desa. Dengan semangat gotong royong dan kemandirian, koperasi menjadi motor penggerak ekonomi rakyat yang sejati,” ujarnya.

Dedyk juga menyatakan bahwa Kodim 0816/Sidoarjo akan mengawal pelaksanaan koperasi ini agar tepat sasaran, inklusif, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai lapisan.

Lebih dari sekadar seremoni, program ini merupakan komitmen berkelanjutan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam membangun infrastruktur ekonomi kerakyatan. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo Edi Kurniadi menegaskan bahwa setelah launching, pihaknya akan mengawal pembinaan koperasi secara intensif melalui pelatihan manajemen, digitalisasi koperasi, akses pembiayaan, hingga pengawasan usaha.

“Kami ingin koperasi ini menjadi solusi konkret masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, mengakses permodalan, dan memperkuat solidaritas sosial,” jelasnya.

Rangkaian acara berakhir pukul 10.10 WIB dengan tertib dan lancar. Seluruh peserta meninggalkan tempat dengan penuh harapan, bahwa koperasi tak sekadar menjadi lembaga simpan pinjam, tetapi menjadi rumah besar ekonomi rakyat dari desa, oleh desa, dan untuk kesejahteraan bersama.((RED))

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari