Sidoarjo – Infosidoarjo.com –
Dalam upaya menekan angka kenakalan remaja dan tindak perundungan (bullying) di kalangan pelajar, Polresta Sidoarjo melalui Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim menggelar kegiatan edukatif di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo, Selasa (15/7/2025).
Kanit PPA Satreskrim Polresta Sidoarjo, Iptu Utun Utami, hadir langsung memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi mengenai bahaya kenakalan remaja, dampak perundungan, serta pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial.
“Sebagai pelajar, tugas utama kalian adalah belajar dengan rajin, taat kepada orang tua dan guru, serta menjauhi pergaulan negatif yang dapat menjerumuskan pada kenakalan remaja. Pengaruh media sosial juga perlu disikapi dengan bijak,” pesan Iptu Utun di hadapan para pelajar.
Iptu Utun juga menekankan komitmen Unit PPA Satreskrim Polresta Sidoarjo dalam menangani kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak. Menurutnya, penanganan kasus tersebut tidak hanya dilakukan oleh kepolisian, namun juga melibatkan peran aktif keluarga dan institusi pendidikan.
“Penegakan hukum harus berjalan beriringan dengan upaya pencegahan. Oleh karena itu, kami bersinergi dengan berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak serta perlindungan terhadap perempuan,” terangnya.
Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, Unit PPA telah membentuk Ruang Pelayanan Terpadu Penanganan Kasus Kekerasan pada Perempuan dan Anak, yang turut melibatkan lintas sektoral dan stakeholder terkait.
Dengan adanya layanan terpadu ini, Iptu Utun mengajak masyarakat untuk tidak ragu melapor jika mengetahui atau mengalami tindakan kekerasan, terutama terhadap perempuan dan anak.
“Masyarakat jangan takut untuk melapor ke polisi. Kami siap memberikan perlindungan dan memastikan proses hukum berjalan. Dukungan dan keberanian masyarakat sangat penting agar kasus-kasus semacam ini bisa segera ditangani,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program edukasi preventif Polresta Sidoarjo yang menyasar pelajar sebagai generasi muda agar terhindar dari dampak negatif pergaulan bebas dan kekerasan sosial, demi menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan kondusif.(*Red)
Dilihat: 335
