Sidoarjo – Infosidoarjo.com –
Masyarakat Sidoarjo dikejutkan oleh penyebaran kabar bohong yang menyebut Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Mimik Idayana, tengah dalam kondisi sekarat. Informasi hoaks ini menyebar cepat di grup WhatsApp dan media sosial pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025, lengkap dengan narasi duka dan spekulasi kekosongan kepemimpinan di Kabupaten Sidoarjo.
Namun kenyataannya justru sebaliknya. Di saat isu tersebut menyebar, Wabup Mimik Idayana justru tengah berada di tengah-tengah siswa SMAN 2 Sidoarjo.
Ia memimpin kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dan kawasan Taman Pinang. Ia tampak sehat, ceria, dan aktif berinteraksi dengan pelajar.
“Apa yang tersebar itu tidak benar. Ibu Mimik sehat dan sedang menjalankan tugas,” tegas suaminya, Rahmat Muhajirin, saat ditemui wartawan di lokasi kegiatan.
Diketahui, hoaks itu pertama kali dikirim dari akun WhatsApp bernama “Kabar A1” dengan nomor +62 877-1289-9816.
Disusul akun lain bernama “ratosalomon” bernomor +62 817-7487-3201.
Keduanya kini menjadi perhatian masyarakat dan pemantauan otoritas.
Isi pesan tersebut cukup sistematis, menyebut Wabup sakit parah, tidak sadarkan diri, hingga menyarankan Sekda mengambil alih tugas-tugas kepemimpinan.
Informasi palsu ini memicu kepanikan warga dan bahkan mengundang kekhawatiran soal stabilitas pemerintahan daerah.
Aktivis budaya Sidoarjo, Sujani, mengecam keras penyebaran hoaks tersebut.
“Ini bukan sekadar salah kirim. Ini pembunuhan karakter. Pemimpin sedang sehat kok dibilang sekarat,” kata Ketua Ruang Publik Sidoarjo itu dalam konferensi persnya.
Wabup Mimik selama ini dikenal aktif di lapangan dan media sosial, dekat dengan warga, dan memiliki citra positif di berbagai kalangan.
Foto dan video yang menunjukkan dirinya memimpin kerja bakti pagi itu pun viral dan mematahkan narasi bohong yang sempat berkembang.
Masyarakat diminta tidak mudah percaya terhadap informasi tanpa sumber yang jelas.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga didesak segera mengeluarkan klarifikasi resmi agar disinformasi serupa tidak terulang.
“Verifikasi sebelum menyebar. Jangan sampai medsos jadi alat pembunuh karakter,” ujar Rina, pegiat media sosial asal Sidoarjo.
Hoaks Wabup Mimik menjadi peringatan penting bahwa literasi digital harus diperkuat untuk menjaga ketahanan informasi publik di era serba cepat ini. (Din/Kho)