InfoSidoarjo — Menjelang peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Sidoarjo menggelar serangkaian kegiatan yang mengusung nilai-nilai spiritual, pelestarian budaya lokal, serta kepedulian sosial.
Ketua DPC PKB Sidoarjo, Abdillah Nasih, menegaskan bahwa peringatan Harlah kali ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum refleksi untuk kembali menyatu dengan akar perjuangan partai yang bersumber dari pesantren dan para ulama.
“Kami ingin seluruh kader PKB kembali menyatu dengan ruh perjuangan awalnya—yakni pesantren dan para kiai. PKB lahir dari rahim ulama, dan nilai-nilai itu yang akan terus kami rawat,” ujar Abdillah dalam konferensi pers di kantor DPC PKB Sidoarjo, Kamis (17/7/2025).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan ziarah dan silaturahmi ke sejumlah pondok pesantren dan tokoh ulama di Sidoarjo, seperti Ponpes Junwangi, Tanggulangin, Sukolegok, hingga Al-Khozini. Selain itu, kader PKB juga akan berziarah ke makam para muassis PKB, antara lain KH Abdul Manaf, KH Badrus Soleh, KH Faishol Badrus, KH Usman Badrir, Gus Nasiruddin, dan KH Anas Al-Arifi.
“Kami datang untuk mendoakan, memohon keberkahan, dan memperkuat spiritualitas politik kami. Ini bentuk penghormatan kepada para pejuang pendahulu,” tambah Abdillah.
Puncak peringatan Harlah akan digelar pada 22 Juli 2025, dengan agenda doa bersama, istighosah, dan rembug kader. Acara ini juga menjadi ajang konsolidasi internal untuk memperkuat struktur organisasi serta merumuskan strategi perjuangan ke depan.
Tak hanya fokus pada aspek religius, PKB Sidoarjo juga menaruh perhatian serius terhadap pelestarian budaya lokal. Salah satu program unggulan yang diluncurkan adalah lomba paduan suara Mars PKB dan lagu-lagu khas Sidoarjo, seperti “Lontong Kupang”, “Petis Sidoarjo”, hingga lagu bertema “Gemah Ripah Loh Jinawi”.
“Kami ingin PKB ikut ambil bagian dalam merawat identitas budaya daerah. Jangan sampai lagu-lagu khas Sidoarjo tenggelam oleh dominasi budaya luar,” tegasnya.
Rangkaian kegiatan Harlah akan ditutup dengan aksi bakti sosial bertajuk Roan Musala pada 3 Agustus 2025, berupa kegiatan bersih-bersih dan rehabilitasi musala di berbagai kecamatan. Aksi ini akan melibatkan kader muda PKB dan relawan Pandji Bangsa.
“Kepedulian sosial adalah bagian dari jati diri PKB. Melayani umat bukan sekadar slogan, tapi kami buktikan melalui tindakan konkret,” tandas Abdillah.
Dalam kesempatan tersebut, Abdillah juga mengapresiasi peran media dalam menciptakan ekosistem demokrasi yang sehat dan terbuka. Ia menyatakan kesiapan PKB untuk menerima kritik dan masukan dari berbagai pihak, termasuk dari insan pers.
“Demokrasi butuh ruang dialog dan keterbukaan. Kami terbuka terhadap kritik yang membangun. Mari kita jalankan peran masing-masing demi Sidoarjo yang lebih baik,” tutupnya.
Dengan mengusung semangat kembali ke pesantren, memperkuat budaya lokal, dan memperluas aksi sosial, PKB Sidoarjo menegaskan jati dirinya sebagai partai yang membumi, inklusif, dan hadir nyata di tengah masyarakat.((RED))