InfoSidoarjo – Komitmen TNI dalam mendampingi masyarakat kembali dibuktikan melalui aksi nyata di bidang pertanian. Minggu (15/6/2025), Babinsa Desa Jimbaran Wetan, Pelda M. Hanafi S., dari Koramil 0816/13 Wonoayu, terjun langsung ke lahan pertanian bersama para petani dan penyuluh pertanian Kecamatan Wonoayu dalam kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Hama Tikus di Desa Jimbaran Wetan, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi solusi teknis atas ancaman hama, melainkan juga momen penting dalam memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian terhadap keberlanjutan pertanian lokal. Di tengah sinar mentari pagi, para petani bahu-membahu bersama Babinsa dan penyuluh pertanian, menunjukkan kekompakan dalam melindungi hasil tanam mereka dari serangan tikus yang kerap mengancam musim tanam.
Pelda M. Hanafi S. menegaskan bahwa peran Babinsa tak terbatas pada urusan keamanan. Kehadirannya juga mencakup dukungan terhadap sektor sosial dan ekonomi, termasuk ketahanan pangan yang menjadi kebutuhan strategis nasional.
“Kami dari TNI, khususnya Babinsa, selalu siap mendukung kegiatan masyarakat. Hari ini kami turun langsung untuk bersinergi dengan petani dan penyuluh dalam menjaga lahan pertanian dari serangan hama. Kami ingin petani merasa aman dan terbantu, karena pertanian adalah jantung kehidupan di desa,” ujar Pelda Hanafi.
Dari pihak penyuluh pertanian, apresiasi tinggi diberikan atas keterlibatan aktif Babinsa. Mereka menekankan bahwa pengendalian hama tikus membutuhkan pendekatan kolektif yang berkelanjutan agar hasilnya optimal dan tetap menjaga keseimbangan ekosistem.
Dalam kegiatan Gerdal ini, sejumlah metode digunakan, seperti pengasapan sarang tikus dan pemasangan jebakan alami. Pendekatan terpadu ini bertujuan menekan populasi hama tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar.
Yang menarik, usai kegiatan lapangan, seluruh peserta berkumpul di bawah rindangnya pepohonan pinggir sawah untuk berbincang santai, mengevaluasi kegiatan, dan menikmati hidangan sederhana khas petani. Suasana akrab dan hangat mencerminkan hubungan emosional yang erat antara TNI, petani, dan penyuluh.
Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan tidak hanya dibangun lewat teknologi dan kebijakan, tetapi juga lewat kebersamaan dan kepedulian. TNI, melalui Babinsa, terus hadir sebagai mitra strategis masyarakat dalam menghadapi tantangan nyata di sektor pertanian.
Sebagaimana benih yang ditanam dengan harapan, sinergi lintas sektor ini diharapkan akan tumbuh menjadi kekuatan bersama demi kemakmuran petani dan kedaulatan pangan nasional.((RED))