InfoSidoarjo – Suasana kearifan lokal begitu kental terasa di Pendopo Balai Desa Gagangkepuhsari, Kecamatan Balongbendo, saat masyarakat berkumpul untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit dalam rangka Ruwatan Desa. Acara yang berlangsung pada Minggu malam (16/2) ini turut dihadiri Danramil 0816/10 Balongbendo, Kapten Inf Hendro Sugiono, S.H., bersama jajaran Forkopimka Balongbendo serta tokoh masyarakat setempat.
Pagelaran wayang kulit ini menampilkan Kidalang O’ok Gondo Carito dari Paguyuban Ngudi Raos Gampingrowo Tarik Sidoarjo, yang membawakan lakon “Bangun Candi Sapta Rengga”. Kisah ini sarat pesan moral tentang kebersamaan dan perjuangan dalam membangun peradaban yang lebih baik, sejalan dengan semangat gotong royong masyarakat Desa Gagangkepuhsari.
Dalam sambutannya, Kapten Inf Hendro Sugiono, S.H., mengapresiasi pagelaran wayang kulit ini sebagai bentuk pelestarian budaya dan sarana mempererat persatuan masyarakat.
“Kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi hiburan bagi warga, tetapi juga memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam. Ruwatan desa adalah tradisi turun-temurun yang mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, menjaga harmoni, serta memperkuat persaudaraan di antara warga. Kami dari Koramil 0816/10 Balongbendo sangat mendukung upaya pelestarian budaya seperti ini,” ujar Kapten Inf Hendro Sugiono.
Selain pagelaran wayang kulit, acara ini juga dimeriahkan dengan hiburan elektone dan campursari, yang semakin menyemarakkan suasana.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Camat Balongbendo, Achmad Farkan Jazuli, S.STP, MM., Pj. Kades Gagangkepuhsari, Arie Yusuf, S.STP., perwakilan dari Polsek Balongbendo, Babinsa Koramil 0816/10 Balongbendo, serta tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga setempat yang antusias mengikuti jalannya acara hingga selesai.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga tradisi dan memperkuat kebersamaan dalam membangun desa yang harmonis dan sejahtera. Ruwatan Desa bukan sekadar ritual adat, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi antar warga serta mengokohkan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun.((RED))