700 Ribu Pekerja Sidoarjo Belum Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, Berpotensi Timbulkan Kemiskinan Baru

InfoSidoarjo – Angka kepesertaan dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan di Kabupaten Sidoarjo dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar satu juta angkatan kerja, hanya 376 ribu yang tercatat sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran serius terkait perlindungan sosial bagi para pekerja.

“Cakupan universal kami baru mencapai 34,60 persen. Artinya, masih ada sekitar 700 ribu tenaga kerja yang belum terlindungi program negara ini,” ungkap Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo, Arie Fianto Syofian, dalam kegiatan Sosialisasi Manfaat Program BPJS Ketenagakerjaan yang digelar di Fave Hotel, Senin (30/6/2025).

Arie menekankan pentingnya kesadaran dari seluruh badan usaha, baik skala besar, menengah, maupun kecil, untuk mendaftarkan pekerjanya ke dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Menurutnya, program ini tidak hanya kewajiban, tetapi juga bentuk perlindungan nyata bagi para pekerja terhadap berbagai risiko sosial.

“Program ini menyasar semua segmen. Kami tidak hanya fokus pada perusahaan besar, tetapi juga sektor UMKM yang belum melaksanakan kewajiban ini,” jelasnya.

Lebih jauh, Arie mengingatkan risiko yang dihadapi pekerja apabila belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Tanpa perlindungan, pekerja terancam tidak mendapatkan jaminan jika mengalami kecelakaan kerja, kematian, kehilangan pekerjaan, atau ketika memasuki usia pensiun.

“Jika tidak terdaftar, saat terjadi risiko, tidak ada perlindungan. Ini yang kami khawatirkan dapat menimbulkan potensi kemiskinan baru bagi keluarga yang ditinggalkan,” tegasnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau seluruh badan usaha di Sidoarjo agar segera memenuhi kewajiban pendaftaran pekerja. “Kepastian jaminan sosial adalah bentuk tanggung jawab negara untuk menjamin kesejahteraan pekerja. Jangan tunggu sampai musibah datang baru menyesal,” pungkas Arie.((RED))

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari